Senin, 10 Januari 2011

DI POJOK WARUNG ROKOK

DI POJOK WARUNG ROKOK
lihat ke-dua bayangan itu
dua bayangan yang membakar mata
hati yang mengeras menahan malam yang tertimpa kebohongan
payung berbunga merah muda itu semakin memekikkan pembatas nalarku

bulan yang temaram berkabut awan hitam-pun tak mampu tersenyum
ribuan tetesan air jatuh bergelantungan di keningku
kulit keningku berkerut dingin
isi penalaranku mendidih

takdir malam itu telah menyayat-nyayat ribuan helai rambutku
aku tinggalkan pandangan itu dengan kebingungan bibir mau berucap apa
kurang lebih 50 langkah aku tinggalkan kebohongan yang bergelantungan di mataku
semua yang ditawarkan bibir manisnya telah jatuh ketanah bersamaan air hujan malam itu

aku mendekap hatiku
aku berusaha kuat agar hati ini tidak melihat dan mendengarkan
sambil jalan tertunduk hati ini tetap aku suarakan kebesaranNya
semua sudah terkulai oleh kebenaran
dan hati ini-pun membuktikan kebenarannya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar